Komedo

Oke, sebelum lanjut baca postingan ini, kalian perlu tahu kalau artikel ini gak membahas how to atau tutorial seperti 'gimana cara ngilangin komedo', gimana cara membasmi komedo', 'gimana supaya wajah mulus tanpa budget', dan lain-lain karena: aku juga gak tahu, men. Kalau aku tahu, mesti aku udah jadi artis.

Di postingan ini, aku lagi mau bahas tentang...

....

...

...

...hmm... apa ya? Aku juga gak ngerti, deh. Pokoknya berhubungan dengan judul. Kalau penasaran, silakan dibaca.

.
.

Suatu hari, waktu lagi seru-serunya ngobrol sama Mulia dan Elisa, tiba-tiba Bimo muncul dan langsung manggil aku, "Ran." 

Bimo adalah orang yang kelewat sering bercanda, makanya biasanya aku cuek aja kalau dia manggil. Paling mau minjem handphone (hah, malesin banget) atau nanya-nanya hal yang gak jelas gitu. Tapi, waktu itu, raut mukanya serius.

Kujawab, "Apa?"

Tiba-tiba dia ngorek hidung sambil ngeliatin bayangan dirinya sendiri di kaca bedak (minjem punya Dila) yang dia bawa, terus nanya lagi, "Tahu gak gimana caranya ngilangin komedo?" 

"Hah?"

Sumpah, waktu itu aku speechless. Pikiranku langsung penuh dengan pertanyaan, salah satunya adalah: Dari 1.000 lebih siswa-siswi SMA 4 dan dari 32 siswa-siswi X MIA 3 SMA 4, kenapa aku yang dia tanya tentang komedo, ya?

Maksudnya Bimo apa? Dia nanya karena mukaku kelihatan bersih dari komedo (ceilah), atau sebenernya dia nyindir dan ngejek karena hidungku udah kayak landak (karena komedo)? 

Kayaknya yang lebih tepat itu pernyataan kedua, deh. Beneran. Aku gak lagi merendah, tapi waktu itu emang mukaku (terutama hidung) parah banget. Mana kulitku berminyak, kusam, dan lain-lain. -_-

Bimo (masih sambil ngorek hidung) nanya ulang, "Gimana ya, Ran?" 

Aku diem bentar. "...hmm... itu sih... hmm... mana kutahu? Kalau aku tahu, udah kuilangin dari dulu keleus!"

Mulia nyeloteh, "Bener!" 

Kemudian kami her-high five

Bimo langsung pergi. Entah karena frustasi sama komedonya, atau karena dia sadar kalau dia udah bertanya ke orang yang salah. Kaca bedak Maybelline punya Dila dia taruh gitu aja di atas meja Elisa. 

.
.

Sebenernya gak cuma itu. Percakapan absurd lain yang pernah aku alamin tentang 'komedo' juga ada. Kali ini gak sama Bimo dan Mulia secara langsung, tapi sama Aliya lewat chat.  

Hmm... piye ya, Al....

Perlu diketahui kalau sebelumnya, kami lagi ngebahas student exchange yang rencananya mau kami ikutin (gatau deh lulus apa enggak, yang penting ikut dulu) secara panjang-lebar. Tapi, tiba-tiba, bagai embun pagi yang bersahaja, Aliya ngebahas komedo -_- 

Iki nyambunge ning endi?

Karena lelah (dan seketika ilfeel), topik tentang 'komedo' langsung kualihin. 

.
.
.
.
.

Pasti pada heran. Maksud dari postingan ini apaan, sih? 

Hehehe... hehehe... hehehe... gak ada maksudnya, kok. Cuma mau curhat aja. Bim, Al, kenapa sih kalian nanya tentang komedo ke aku (yang bisa dibilang ngoleksi segunung komedo di hidung, dagu, dan lain-lain)? Gak ada orang lain ya? -_-

Anyway, kemarin aku nyuci muka, dan komedoku ilang lho. Coba deh kalian pakai scrub. 

Comments

Popular posts from this blog

Contact Me

About Me: The New Version

#1 Proses Novel "Inikah Rasanya Cinta"