Posts

Showing posts from May, 2015

Tentang Pangeran Berkuda Putih

Dari lahir sampai tua nanti, kita tetaplah kita.  A tetap A.  B tetap B.  Rani tetap Rani.  Nama di kartu pengenal kita tetap sama. Wajah kita tetap sama (paling yang berubah cuma raut dan kulitnya aja) (kecuali operasi plastik atau sulam-sulaman anggota wajah, ya). Personality juga tetap sama. Kalaupun beda, bedanya pasti gak jauh-jauh banget dari sifat dan sikap sebelumnya.  Tapi ada satu hal yang mungkin selalu berubah: mind-set .  Yeah.  Pikiran dan point of view kita dalam memandang sesuatu pasti selalu berubah drastis, dipengaruhi oleh di mana kita bergaul dan bersama siapa.  . My parents raised me with many Princess stories , such as Cinderella, Snow White and the Seven Dwarfs, Beauty and the Beast, etc . Nah, karena keseringan nonton pangeran-pangeran fiksi, waktu kecil, aku percaya kalau cowok-cowok seperti pangerannya Cinderella-lah yang harus jadi 'panutan'.  Pokoknya, kalau cowok gak pakai jas, mukanya gak bersih mengilap, dan gak n

Mau Novel Baru?

Singkat cerita, lemariku penuh karena novel. Jadi, aku mau ngejual beberapa :( Berminat? Check daftar di bawah ini, ya! Siapa tahu ada novel yang kalian cari. 1. Me and You Versus the World (Stanley Meulen) 2. Ai (Winna Efendi) 3. Ready to Love Again (Sienta Sasika Novel) 4. Cinta. (Bernard Batubara) 5. Truth or Dare (Winna Efendi, Yoana Dianika) 6. Kunang-Kunang (Delbin Clyte) 7. Jun! (Mia Arsjad) 8. Surat Kecil untuk Tuhan (Agnes Davonar) 9. Really Love You (Loryta Chai) 10. Spasi (Ello Aris) 11. Autumn in Paris (Ilana Tan) 12. Aku, Kamu, dan Hujan (Anita Sari) 13. Janji Hati (Elvira Natali) 14. Happily Ever After (Winna Efendi) 15. Merry Riana, Mimpi Sejuta Dolar (Alberthiene Endah) 16. Waiting on You (R Kurniadi) 17. Karena Cinta (Monica Petra) Berniat? Bagi yang serius, contact e-mailku, ya ! nurazizahmaharani@rocketmail.com!

What We Did in Our Childhood

Beberapa hari yang lalu, temen-temenku pada ngeluh. Asti     : Argh PR-nya banyak banget! Mana tiga hari lagi ulangan Biologi! Vira    : Ho oh. Aku    : Makanya, 10 tahun lagi, dukung aku jadi Menteri Pendidikan. Hestu : Kalau Rani jadi Menteri Pendidikan, sekolah cuma 3 hari seminggu. Itupun masuk jam 8 pagi dan pulang jam 10 pagi. Pelajarannya yo ra cetho ( pelajarannya juga nggak jelas). Aku    : Tapi kan efektif. Daripada sekolah jam setengah tujuh pagi dan pulang jam 1 siang tapi gak ada yang nyantol di otak , mending caraku. Jam segitu kan, otak fresh. Apa pun yang diajarin, insya Allah nyantol.  Vira   : Kayak anak TK ya, Ran? Aku    : Bener.  Vira   : Ya udah. Nanti kalau aku udah punya anak, anakku kusekolahin TK terus. Kalau udah lulus, masuk TK lagi. Lulus lagi, masuk TK lagi. Nanti, kalau udah lulus berkali-kali, aku ngomong, "Wis. Nikah o wae, Nduk." Edan. . Masa-masa TK emang masa yang (kayaknya) paling enak, sih. Walaupun belum ta

Shalat Berjamaah

Nggak. Ini bukan artikel ceramah agama, kok.  . Salah satu kewajiban seorang Muslim adalah shalat ( you don't say ). Dan sebagian besar shalat paling baik dilakukan berjamaah (dilakukan bersama-sama). Menurut guru agama, ustadz, ustadzah, dan lain-lain, shalat berjamaah bakal dapat 27x lipat pahala dari pahala shalat biasa. Kalau yang ikut shalat berjamaah ada 100 orang, kali deh 27 dengan 100. Banyak, kan? Wajar. Shalat berjamaah emang punya segudang manfaat, TAPI DENGAN SYARAT: (1) Ada imam (pemimpin), ada makmum (yang dipimpin). (2) Menghadap kiblat (iyalah). (3) Suci dan menutup aurat.  (4) Sesuai waktu.  (5) Melakukan rukun shalat, dll.  Dan yang paling penting:  (6) Makmumnya gak budek.  . Tadi siang, waktu lagi jalan ke joglo, aku ketemu Aliya dan Tika yang lagi duduk-duduk di depan mushola (mau shalat dzuhur). Mereka ngajak aku, jadi aku (sebagai Muslimah yang baik dan benar) setuju untuk ikut. Kami pun ngambil air wudhu, naik ke lantai

Gak Bisa Dijudulin Saking Jengkelnya

Akhir-akhir ini aku capek banget sampai kesehatanku turun. Ya emang gak sampai demam sih, tapi kalian harus percaya kalau pusing, batuk-batuk, dan ingusan hebat (apalagi waktu ulangan) itu nggak enak banget . Sumpah.  Contohnya pas ulangan Kimia (tadi siang). Baru aja ngerjain nomor 1, eh tiba-tiba pikiranku melayang. Kepalaku mendadak ringan banget dan ingusku ( ew ) meler sampai aku jadi gak konsen. Ya udah deh, sambil ngerjain ulangan Kimia (yang menurutku naudzubillah susah banget), aku nyedot-nyedot ingus di tengah heningnya suasana kelas ( double ew ).  Hestu, temen sebangkuku, sampai ngomong: "Ih, jijay banget, Ran!"  Aku cuma bisa masang muka datar kayak gini:  -______-  Dear Hestu, di mana pun kamu berada dan kapan pun kamu baca postingan ini, kamu harus tau: kalau aku gak nyedot ingusku, nanti ingusku tambah meler dan tumveh-tumveh ke seragam . Kalau udah gitu, believe me, it's more than 'jijay'. . Karena itu, tadi siang, a