Minggu Pertama di Jerman (AFS Indonesia - Jerman 2016/2017)

Pada dasarnya ini cuma kumpulan kejadian-kejadian bodor yang terjadi seminggu kemarin, sih.



Prolog

Akhirnya, setelah berjuang seleksi selama dua tahun, aku berangkat ke Jerman untuk program pertukaran pelajar AFS 2016-2017 minggu lalu. Pengalaman seleksi tahap satu sampai tiga bisa dibaca di post sebelum ini (http://naraniwidodo.blogspot.com/2016/10/pengalaman-seleksi-tahap-pertama-afs.html), tapi nggak lengkap dan nggak berniat aku lanjutin (soalnya aku nggak terlalu yakin tes-tesnya seprivasi apa).

Nah, di bawah ini, aku ngetik cerita-cerita apa aja yang terjadi seminggu kemarin. Minggu pertama di Jerman!


1

Untuk bisa sampai ke Jerman, aku naik pesawat Jakarta - Hannover. Butuh dua kali transit (di Doha dan di Frankfurt), so basically capek banget!

Apalagi, di Doha, arrival gate sama gate keberangkatan ke Jerman itu jauh banget. Dari ujung ke ujung! Aku cuma punya waktu transit dua jam, dan itu (nyaris) nggak cukup. I literally ran to my departure gate, dan waktu aku sampai di gate-nya, orang-orang udah mulai boarding. Huft, telat.

Nah. Wajar, dong, kalau kecapekan........

........dan nggak sengaja numpahin teh + pisau makan berlumur selai ke paha orang lain...

(Untung nggak digaplok).

2

Aku udah nulis ini di caption Instagram, tapi nggak apa-apa.

Hari ketiga di Jerman, aku dan host-sisku jalan-jalan ke Lüneburg. Lüneburg itu kota kecil yang cantik banget. Nih foto-fotonya:





Bonus selfie HAHAHAHAHAHAHAHAHAHA:



Selain pertokoan, juga ada banyak patung yang nama-namanya dalam bahasa Jerman (aku nggak hapal). Karena nggak mau rugi, selama di sekitar patungnya nggak ada sign "DO NOT TOUCH", pasti aku nyentuh patung itu. Termasuk patung ini:



Waktu aku nyentuh patung itu, aku lagi sendirian. Host-sisterku lagi ada di jalan yang lain. Tapi, ada kakek-kakek yang nggak sengaja ngelihat aku nyentuh patungnya.

E TERUS.

Waktu aku udah bareng sama host-sis, kakek-kakek itu ngedatengin host-sis-ku, dan ngomong sesuatu dalam bahasa Jerman sambil nunjuk-nunjuk aku. Mukanya datar dan kelihatan serem. Aku jadi takut banget, kan, ya.

E KOK HOST-SIS-KU KETAWA?

Ternyata, kakek itu ngomong: ada mitos tentang patung itu. Siapa pun yang nyentuh, bakal punya anak.

Punya anak.

PUNYA ANAK.

P U N Y A   A N A K.

Reaksiku selanjutnya gampang banget ditebak: panik nggak karuan. YA IYALAH INI LAGI SEKOLAH MALAH PUNYA ANAK YA GIMANA?!!! SIAPA YANG BAYAR MAKANNYA DIA??!! SIAPA YANG NGURUS???! MUKA MAU DITARUH DI MANA???!

3

Hari keempat, aku dan host-sisku jalan-jalan ke Blutlingen, di daerah Salzwedel, Niedersachsen. Host-sisku punya temen di sana, dan temennya itu ulang tahun minggu lalu, tapi dia nggak sempat ngasih hadiah.

Di sana, kami nggak ngapa-ngapain, sih. Cuma ngobrol, dengerin musik (The Beatles for life), dan ngemil. Aku malah sempat ketiduran, soalnya (1) masih jetlag (kebawa jam tidur Indonesia), dan (2) dengerin bahasa yang belum kita pahami selama 24/7 itu pusing. Banget, malah.

Tapi, setelah makan siang, semuanya jadi lebih baik (apaan). Kami makan siang pakai spaghetti saus tomat (yang rasanya asem banget, tapi biasa aja soalnya semua makanan Jerman rasanya asem (menurutku)), terus... main puzzle!

NGGAK TANGGUNG-TANGGUNG. PUZZLE-NYA ADA SERIBU KEPING!



DAN, KALAU AKU NGGAK SALAH DENGER, TEMEN-NYA HOST-SISKU NGOMONG: INI SIH NGGAK TERLALU SUSAH.

NGGAK. TERLALU. SUSAH.

....

....

....ERRRRR.... 

Akhirnya, setelah nyoba memutar otak, aku nyerah. Kepalaku pusing banget. Aku ngomong ke mereka: Sorry, I think I will play it later when it all already makes sense. 

TAPI AKU MAIN DONG WAKTU MEREKA GANTI PUZZLE JADI 500 KEPING. Aku cuma masang beberapa keping, sih, tapi aku. Tetep. Bangga.



4

Aku udah cerita tentang ini ke Bela dan Ratri, tapi nggak apa-apa.

Pas weekend, aku ikut camp AFS di daerah Bredenbeck. Camp-nya mirip dengan orientasi AFS di Indonesia, tapi lebih santai. Pesertanya dibagi ke dua kelompok: (1) Peserta pertukaran pelajar AFS dari seluruh dunia yang dapat placement di North Germany, dan (2) siswa-siswi Jerman yang bakal berangkat on program tahun depan.

Di awal-awal, camp-nya nggak terlalu seru, karena aku nggak punya temen. They all tend to make friends with anyone from their country. Yang dari USA kumpul sama yang dari USA, yang dari Amerika Selatan kumpul sama yang dari Amerika Selatan, yang dari Jerman kumpul sama yang dari Jerman, dll. 

Aku, yang sendirian dari Indonesia, mah bisa apa selain ikut-ikut ngegaje, ngumpul walaupun nggak diperhatiin. 

Tapi, lama-lama, seru, kok. Ada sesi Truth or Dare segala, tapi aku lebih milih diskusi sama temen dari China, Islandia, Jepang, dan Jerman untuk menambah wawasan (BOHONG. ALASAN SEBENARNYA: AKU GAK BERANI MAIN TRUTH OR DARE KARENA PERMAINAN INI, KALAU DIMAININ SAMA ORANG-ORANG LUAR NEGERI, BRUTAL BANGET. SERIUS).

Kakak-kakak volunteer-nya baik dan cakep-cakep. Ada satu orang yang gantengnya mirip Brooklyn Beckham HAHAHAHA. Dia baik banget, sumpah. Waktu temenku nawarin aku gummy bears, tiba-tiba dia dateng dan ngomong, "Jangan makan itu. Ada bahan yang dibuat dari daging babi."

Aku jawab, "Oh, oke, makasih."

E TERUS DIA NAWARIN COKELAT.

....siapa yang nggak baper, sih, dikasih cokelat sama Brooklyn Beckham KW....

Masih banyak kebaikan dia yang lain, tapi yang paling bikin baper: waktu selesai camp, dia ngedatengin aku yang lagi nungguin host-family-ku, terus dia ngomong gini, "Boleh nggak, saya ngasih nomor saya di handphone kamu?"

Aku heran dong, ya. Akhirnya aku nanya, "Kenapa? Emangnya kamu contact person (orang dari AFS yang harus aku hubungin kalau ada masalah) yang nanggung-jawabin aku?"

"Bukan. Nggak apa-apa. Mungkin kamu pengin nanya sesuatu."

HAHAHAHAHA SALAH NGGAK SIH KALAU BAPER?

........SALAH YA?

Kayaknya iya.

Jangan sampai, deh, GR duluan E TERNYATA DI BAIK KE SEMUA ORANG HAHAHAHAHAhahahahahahahha-ha-ha-h.

*insert senyum ikhlas*

5

Temenku dari USA, Jamie, ngegambarin aku ini! She is so kind and talented!



6

Hari pertama sekolah.

Pas host family-ku nganterin aku ke sekolah, aku nervous banget. Duh, nanti ngomong apa, ya? Gimana kalau pelajarannya susah banget? Gimana kalau temen-temennya gak mau ngomong sama aku? Gimana kalau blablablablablabla....?

Dan ternyata...

1) Emang beneran susah. Most of the time, aku cuma buka kamus dan ngelirik catatan temen sebelahku sambil buru-buru nulis. YA IYALAH. Pelajaran pakai bahasa Indonesia aja susah, apalagi pakai bahasa Jerman.

2) Temen-temennya baik, apalagi teman semejaku (ada lima orang).

Awalnya, aku takut karena dandanan temen sebelahku emo banget. Sumpah ini mah nggak bohong. Maskara tebel, jaket kulit, piercing, lipstik ungu, ikat pinggang berduri, dan rambut ombre. Tulisan di tempat pensilnya aja: YOU ALL SUCK!

Ya Allah. 

Sedikit aja aku macem-macem, bolong-bolong nih badan kena sabet ikat pinggang berduri.

Tapi ternyata, di balik dandanannya yang nyeremin, dia baik banget. Dia ngajak aku ke Supermarket, ke kantin, nunjukin toilet, minjemin catatan, dan lain-lain. Bener deh pepatah ini: don't judge a book by its cover.

Ada percakapan lucu hari ini (udah aku tulis jadi caption Instagram, tapi nggak apa-apa):

Temenku: Do you drink alcohol?
Aku: No.
Temenku: Do you have boyfriend?
Aku: ........................no (dalam hati: GILA YA AKU UDAH DI JERMAN MASIH AJA STATUS JOMLO DIBAWA-BAWA).
Temenku: ..........................girlfriend?
Aku: .................................................. (sumpah aku diem lama banget) no


.

Aku baru seminggu di sini, tapi kejadian-kejadiannya udah lucu banget ya Allah nggak kuat! Nggak sabar nunggu petulangan-petualangan lainnya!

Comments

  1. Can't wait for your next post! Sukses selalu Rani :)

    ReplyDelete
  2. Halo! Aku nggak sengaja ketemu blog ini saat lagi cari info soal AFS hehe. Dannnn aku malah bener-bener jatuh cinta sama cerita-cerita Kak Rani di Jerman sana😂 Aslinya aku udah baca sampe postingan terbaru, maunya selalu ninggalin komen tapi sangking penasaran sama lanjutannya jadi males bikin //g Jadii sekarang mumpung gabut aku mau nulis komen aja hehe. Salam kenal, ya, Kak Ran!

    ReplyDelete
  3. Sangat bikin iri :) pasti tak terlupakan ya masa-masa seperti ini.

    Izinkan kami numpang lapak, memberi alternative bagi pembaca ya :)

    Ingin meniti karir di luar negeri?

    ATAU punya IPK 3.0, lulusan S-1 semua jurusan & dibawah 35 tahun?

    Kami menjamin anda untuk memperoleh IELTS 7.5 & mendapatkan beasiswa 100% di luar negeri. 3000+ alumni sejak 1996, kuliah di 4 benua.

    Untuk tes institusional IELTS gratis & info beasiswa: 0813 1663 4102

    ReplyDelete
  4. Halo kak rani!thats was a great story!... Kak waktu kakak ke jerman itu bayar brp ya?

    ReplyDelete
  5. Halo, kak! Waktu aku baca blog ini, kok kayaknya seru ya pertukaran pelajar di Jerman.. Kalo boleh, aku mau minta emailnya dong kak, mau nanya nanya, hehe. Salam kenal, kak!!:)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Contact Me

About Me: The New Version

#1 Proses Novel "Inikah Rasanya Cinta"